Thursday, September 19, 2013

BIOSINTESIS TERPENOID


Terpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari penentuna struktur secara sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hidrogen dan atom karbondari suatu senyawa terpenoid yaitu 8:5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut adalah golongan terpenoid.
Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut unit isopren. Unit C-5 ini dinamakan demikian karena karbonnya sama seperti senyawa isopren.

Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 penyusun senyawa tersebut. Secara umum biosintesis dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi yaitu:
1 Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat
2Penggabungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-sester-, dan poli-terpenoid.
3Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 dan C-20 menghasilkan triterpenoid dan streoid


Mekanisme dari tahapan biosintesis  terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Clasein menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaiman ditemukan pada asam mevalonat. Reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilisasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menjadi Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi Dimetil alil  pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren untuk menghasilkan terpenoid.

Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.

Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama menghasilkan Famesil pirofosfat (FPP)           yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterepenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu unit IPP dan GPP.

Permasalahan:
Dari artikel diatas dikatakan bahwa IPP dapat berisomerasi menjadi DMAPP oleh bantuan enzim isomerase, dilihat dari reaksi yang setimbang dibawah ini jelas bahwa DMAPP juga bisa kembali menjadi IPP. Pertanyaannya adalah dalam kondisi bagaimanakah reaksi bolak-balik ini dapat terjadi, dan apakah enzim isomerase juga ikut berperan di dalamnya?