UJIAN TENGAH SEMSETER
KIMIA BAHAN ALAM
Nama : YULIANA SIRAIT
NIM :A1C111054
Dosen Pengampu :Drs. Syamsulrizal
1. Cari
di artikel tentang teknik identifikasi dari suatu senyawa terpenoid mengapa
dengan reagen tersebut tidak cocok untuk identifikasi golongan lain !
(misalnaya Flavonoid, alkaloid)
Jawab:
Uji fitokimia Terpenoid ini dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard. Perekasi Lebermann-Burchard merupakan
campuran antara asam setat anhidrat dan asam sulfat pekat. Alasan digunakannya
asam asetat anhidrat adalah untuk membentuk turunan asetil dari steroid yang
akan membentuk turunan asetil didalam kloroform setelah. Alasan penggunaan
kloroform adalah karena golongan senyawa ini paling larut baik didalam pelarut
ini dan yang paling prinsipil adalah tidak mengandung molekul air. Jika dalam
larutan uji terdapat molekul air maka asam asetat anhidrat akan berubah menjadi
asam asetat sebelum reaksi berjalan dan turunan asetil tidak akan terbentuk.
(http://havizhah92.blogspot.com/2012/11/isolasi-dan-identifikasi-terpenoid.html)
Identifikasi Steroid / terpenoid : Metode
Lieberman-Burchard
Beberapa tetes kloroform pada uji alkaloid,
ditempatkan pada plat tetes. Tambahkan anhidrida asetat 5 tets dan biarkan
mengering. Kemudian ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat. Timbulnya warna merah
jingga atau ungu menandakan uji positif terhadap triterpenoid, sedangkan warna
biru menunjukan uji positif untuk steroid.
Reagen
Lieberman Burchard
Reagen ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi
secara kualitatif suatu kolesterol. Biasanya reagen Lieberman Burchard
digunakan dengan cara menyemprotkan larutannya pada kolesterol yang sudah
di-kromatografi-kan (TLC). Apabila mengandung Triterpenoid, maka akan
memberikan warna merah sedangkan apabila mengandung Steroid, akan memberikan
warna biru dan hijau. Reagen Lieberman Burchard dibuat dari Asam sulfat pekat
(10 mL) dan Anhidrida Asetat (10 mL). Metanol dan Etanol dapat digunakan untuk
melarutkan sampel yang akan diidentifikasi. Berikut adalah contoh senyawa yang
dites dengan reagen ini:
2. Daengan
cara yang sama, cari teknik isolasi
tentang senyawa terpenoid, Jelaskan dasar ilmiah penggunaan pelarut dan
teknik-teknik isolasi dan purifikasi !
Jawab:
Kaidah-kaidah
dalam pemilihan pelarut yang digunakan dalam isolasi dan purifikasi secara umum
yaitu harus:
a.Pelarut
yang kita gunakan tidak bercampur dengan zat yang akan diisolasi.
b.Pelarut
yang kita gunakan jangan sampai bereaksi dengan zat yang akan diisolasi.
c.Pelarut
yang kita gunakan dapat dengan mudah melarutkan pada saat mengekstraksi.
e.Pelarut
yang kita gunakan mudah didapat dan efesiensi.
Berdasarkan
pemilihan pelarut ini, maka kita bisa menyimpulakan bahwa pelarut yang kita
gunakan ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan kepolaran
pelarut-pelarut tersebut. Kepolaran ini maksudnya pada saat proses ekstraksi
senyawa yang memiliki polaritas yang sama akan lebih mudah dilarutkan dengan
pelarut yang memiliki polaritas yang sama pula.
Untuk
Terpenoid : Kita ketahui bahwa terpenoid ini memiliki sifat kutub sehingga
dapat digunakan pelarut yang bersifat semi-polar atau polar yaitu.Contohnya:Metanol
(http://slamatysf.blogspot.com/2012/11/mid-semester-kimia-bahan-alam.html)
Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan
untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap
dan air. Cara ini baik untuk mengekstraksi
minyak dari bunga-bungaan, misal: bunga
cempaka, melati, mawar, dll.
Cara kerja ekstraksi dengan pelarut menguap cukup
sederhana, yaitu dengan cara memasukkan bahan yang akan diekstraksi ke dalam
ketel ekstraktor khusus dan kemudian ekstraksi berlangsung secara sistematik
pada suhu kamar, dengan menggunakan petroleum eter sebagai pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam bahan dan
melarutkan minyak bunga beserta beberapa jenis lilin dan albumin serta zat
warna.
Larutan tersebut selanjutnya dipompa ke dalam
evaporator dan minyak dipekatkan pada suhu rendah. Setelah semua pelarut diuapkan dalam keadan
vakum, maka diperoleh minyak bunga yang pekat.
Suhu harus tetap dijaga tidak terlalu tinggi selama proses ini. Dengan demikian uap aktif yang terbentuk
tidak akan merusak persenyawan minyak bunga.
Jika dibandingkan dengan mutu minyak bunga hasil penyulingan, maka
minyak bunga hasil ekstraksi menggunakan pelarut lebih mendekati bau bunga
alamiah. Semua minyak yang diekstraksi
dengan pelarut menguap mempunyai warna gelap, karena mengandung pigmen alamiah
yang bersifat tidak dapat menguap.
Sebaliknya hasil penyulingan uap, umumnya berwarna cerah dan bersifat
larut dalam alkohol 95%.
3. Pelajari
cara bisintesis suatu terpenoid. Identifikasilah sekurang-kurangnya 5 jenis
reaksi organik yang terikat dengan biosintesis tersebut dan jelaskan reaksinya!
Jawab:
Secara
umum biosintesa terpenoid terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1)
Pembentukan isoprena aktif
berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2)
Penggabungan kepala dan ekor
unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3)
Penggabungan ekor dan ekor dari
unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.
Asam asetat
setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen
menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil
koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang
sebagaimana ditemukan pada asam mevanolat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah
fosforilasi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan IPP yang
selanjutnya berisomerisasi menjadi DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit
isopren aktif bergabung secara kepada ke-ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini
merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren untuk menghasilkan
terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan
rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti
oleh penyingkiran ison pirofosfat. Serangan ini menghasilkan geranil pirofosfat
(GPP) yakni senyawa antara bagi semua senyawa monoterpen.
No comments:
Post a Comment