Saturday, October 5, 2013

BIOAKTIVITAS TERPENOID PADA TANAMAN JARAK

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu.

Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.

Bioaktivitas terpenoid pada akar dan daun Jatropha gaumeri (jarak). Karena pada tanaman ini terkandung golongan senyawa terpenoid dan juga pada ekstrak daun ini memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Aktivitas tersebut dihasilkan dengan isolasi dan identifikasi pada akar yang menghasilkan 2-epi-jatrogossidin (1). Salah satunya suatu rhamnofolane diterpene dengan aktifitas antimicrobial, dan kedua 15-epi-4E jatrogrossidentadione (2), suatu lathyrane diterpene tanpa aktivitas biologi. Dengan cara yang sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. Metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai aktifitas antioxidant.

Khasiat dari sebagaian besar pengobatan dapat ditunjukkan oleh jenis tumbuhan dari Genus Jatropa (Euphorbiaceae). Misalnya latex/getah yang masih baru dari beberapa tumbuhan genus ini digunakan dalam pengobatan masyarakat untuk perawatan bibir melepuh, jerawat, dan scabies. Sedangkan infus dari daunnya digunakan untuk perawatan bisul, infeksi luka dan diare. Untuk daun dan bijinya dipakai sebagai laksatif. Dari sifat fisika kimia dari genus Jatropa, dikenali sebagai sumber daya yang paling penting dengan jumlah struktur metabolit sekunder, contoh alkaloid, diterpene, lignin, triterpen, dan peptide siklik. Jumlah aktivitas biologis dari Jatropa spp dapat dideteksi dalam bahan alaminya, contoh antimikroba, antitumor dan sitoksik, dan aktivitas penghasil tumor.

Tumbuhan yang paling sering digunakan dalam pengobatan tradisional Yucatecan adalah Jatropa gaumeri. Dalam bahasa Mayan disebut “polmoche”. Tumbuhan tumbuh pada pantai di rimba Guatemala dan Belize, dan di Quintana Rood an Yucathan di Meksiko. Saat dipotong eksudat resin seperti susu dari tanaman ini digunakan untuk mengurangi skin rashes dan mulut melepuh. Dapat juga untuk perwatan demam dan patah tulang. Eksudatnya merupakan bagian yang digunakan untuk skrining yang ditujukan untuk pencarian metabolit aktif biologi dari tumbuhan Yucatecan.

PERMASALAHAN
Pada artikel di atas disebutkan bahwa getah/lateks pada tanaman jarak yang mengandung terpenoid memiliki khasiat dalam menghilangkan jerawat. Pertanyaannya adalah bagaimana mekanisme kereaktifan terpenoid dalam tumbuhan tersebut sebagai penyembuh jerawat ? bukankah di dalamnya sendiri juga terdapat racun seperti pada bijinya mengandung  kursin dan toksalbumin,  dan daunnya yang mengandung  tarakserol. Apakah tidak membahayakan dalam mengonsumsi/menggunakan tanaman ini bagi kesehatan tubuh ? 

2 comments:

  1. saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari yuliana..

    seperti yang telah dijelaskan di artikel anda bahwa dengan cara yang sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai aktifitas antioxidant.
    dan racun yang anda maksud di ddaun jarak itu merupakan antioksidan , sehingga tidak membahayak konsumen jika dipakai untuk penghilang jerawat.

    ReplyDelete
  2. saya sependapat dengan saudari friska,
    seperti yang telah anda jelaskan di artikel diatas bahwa dengan cara yang sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. Metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai aktifitas antioxidant.
    dan setelah pemurnian dilakukan yang semula racun sudah dapat digunakan sebagai anti oksidan dan tidak membahayakan bagi tubuh lagi, karena menurut saya simplisia apapun yang telah dimurnikan terutama yang telah dijadikan obat herbal biasanya telah lulus uji dan sudah bisa langsung dipakai karena dosis nya sudah diatur dalam ambang batas yang aman.

    ReplyDelete