Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak atsiri.
Terpenoid secara luas tersebar di alam, sebagian besar ditemukan di tumbuhan
tingkat tinggi. Terpenoid terdiri atas beberapa senyawa antara lain minyak
atsiri yang tersusun atas monoterpenoid, seskuiterpenoid yang mudah menguap;
Triterpenoid yang sukar menguap; Triterpenoid dan steroid yang tidak menguap
dan pigmen karetonoid.
Senyawa terpenoid dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Nama
|
Rumus
|
Sumber
|
Monoterpen
|
C10H16
|
Minyak
Atsiri
|
Seskuiterpen
|
C15H24
|
Minyak
Atsiri
|
Diterpen
|
C20H32
|
Resin
Pinus
|
Triterpen
|
C30H48
|
Saponin,
Damar
|
Tetraterpen
|
C40H64
|
Pigmen,
Karoten
|
Politerpen
|
(C5H8)n
n 8
|
Karet
Alam
|
- Monoterpeoid
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan memiliki dan memiliki bau yang spesifik yang
dibangun oleh 2 unti isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000
jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi,
binatang laut, serangga, dan jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah
diketahui.
Struktur
dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan dari 38 jenis
kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunannya tetap sebagai
penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isoprene. Struktur monoterpenoid dapat
berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik. Senyawa monoterpenoid banyak
dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolotik, dan sedatif.
Disamping itu monoterpenoid yang sudah banyak dikenal banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pemberi aroma makanan dan parfum dan ini banyak digunakan
komersial dalam perdagangan.
Dari
segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan linaol dari salah satu menjadi
yang lain berlangsung sebagai akibat reaksi isomerisasi. Ketiga alkohol ini
yang berasal dari hidrolisa geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi
reaksi-reaksi sekunder, misalnya dehidrasi menghasilkan mirsen, oksidasi
menghasilkan sitral dan oksidasi reduksi menghasilkan sitronelal.
Peubahan
GPP in vivo menjadi senyawa-senyawa monoterpen siklik dari segi biogenetic
disebabkan reaksi siklisasi yang diikuti oleh reaksi-reaksi sekunder. Senyawa
seperti monoterpenoid mempunyai kerangka karbon yang banyak variasinya. Oleh
karena itu penetapan struktur merupakan hal yang penting. Jenis kerangka karbon
monoterpenoid antara lain dapat ditetapkan oleh reaksi dehidrogenasi menjadi
senyawa aromatik. Penetapan struktur selanjutnya adalah melalui penetapan gugus
fungsi dari senyawa yang bersangkutan.
- Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa
terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isoprene yang terdiri dari kerangka unit
asiklik atau bisiklik dengan kerangka naphtalen. Senyawa terpenoid mempunyai
boiaktifitas yang cukup besar, diantaranya sebagai antifeedant, hormone,
antimikroba, antibiotic dan toksin sebagai regulator pertumbuhan tanaman dan
pemanis.
Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan
dari cis-farnesil pirofosfat dan trans farnesil piropospat melaului reaksi
siklisasi dan reaksi sekunder lain. Kedua isomer farnesil piropospat ini
dihasilkan dari melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi abtara geranil
dan nerol.
- Diterpen
Diterpenoid merupakan senyawa yang
mempunyai 20 atom karbon yang dibangun oleh 4 unti isoprene. Senyawa ini
mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormone pertumbuhan
tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor
tumor, senyawa pemanis, abtifouling dan anti karsinogenik. Senyawa diterpenoid
dapat membentuk asiklik, bisiklik, trisiklik, dan tetrasiklik. Tata nama yang
digunakan merupakan tata nama trivial.
- Politerpen
Terpenoid tidak teratur
Secara tradisional, masyarakat menggunakan buah mengkudu sebagai bahan obat-obatan. Konon khasiatnya adalah memperlancar sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin.
Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa
terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada
lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting
bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan
pemulihan sel-sel tubuh.
Zat Anti-bakteri
Acubin,
L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai
zat anti bakteri. Zat¬-zat yang terdapat di dalam buah mengkudu telah terbukti
menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi:Pseudonzonas aeruginosa,
Proteus morganii, Staphylo¬coccus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia
coli.
Pengujian
selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalambuah mengkudu
dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu:
Salmonella dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah mengkudu
mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan
berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.
Zat Anti kanker
Terpenoid
dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis.
Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker
payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid yang lain,
betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak
sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam
ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal
(kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri
(apoptosis).
Proses Isolasi TERPENOID pada
Mengkudu
Ekstraksi
Pembuatan
ekstrak daun, ekstrak buah dan ekstrak kulit batang dilakukan secara ekstraksi
sinambung memakai alat Soxhlet dengan menggunakan beberapa pelarut yang
kepolarannya makin meningkat, yaitu berturut-turut eter minyak tanah, kloroform
dan etanol 95%. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuapkan pada tekanan rendah
dan suhu dibawah 60oC dengan penguap putar hingga kental.
Pemeriksaan Ekstrak
Pemeriksaan
ekstrak yang diperoleh dilakukan dengan KLT dan kromatografi kertas. Pada KLT
digunakan fase diam silika gel 60 pralapis dan fase gerak dipilih beerapa
sistem pengembang yang pemisahan dan bercak yang baik. Untuk kromatografi
kertas digunakan kertas Whatman No.1 dan fase gerak yang sesuai. Penampak
bercak yang digunakan adalah cahaya ultraviolet, asam sulfat 10% yang
dipanaskan 100o selama 10 menit dan kalium hidroksida 10% dalam metanol.
Isolasi
Isolasi
kandungan kimia ekstrak dilakukan dengan ekstraksi cair-cair, kromatografi
lapis tipis preparatif dan kromatografi kertas preparatif. Ekstraksi dengan
pelarut eter minyak tanah dimaksudkan untuk menarik lemak, sehingga mempermudah
isolasi berikutnya senyawa lain dari ekstrak. Isolasi senyawa dari ekstrak
kloroform dan etanol dilakukan berdasarkan hasil karakterisasi ekstrak dengan
kromatografi lapis tipis dan kromatografi kertas. Dari kromatogram dapat
diperkirakan kepolaran jumlah komponen dan kadar senyawa yang terdapat dalam
ekstrak.
Dari
ekstrak klorofom dan ekstrak etanol kulit akar, senyawa diisolasi langsung
dengan KLT preparatif. Ekstrak kloroform daun, buah dan ekstrak etanol buah
lebih banyak mengandung pengotor dalam hal ini klorofil, karena itu sebelumnya
dilakukan isolasi dilakukan pemisahan lebih dahulu dengan ekstraksi cair-cair. Pemurnian
senyawa yang diperoleh dilakukan dengan KLT preparatif, kromatografi kertas dan
rekristalisasi.
PERMASALAHAN:
1. Kegunaan mengkudu sebagai bahan obat-obatan merupakan suatu penemuan
yang bermanfaat. Gugus atau senyawa manakah pada terpenoid itu yang berperan
didalam membunuhan sel kanker dan bagaimana pengaruh kereaktifan suatu gugus
dalam membunuh sel kanker?
2. Dalam ekstraksi yang memakai alat Soxhlet dengan menggunakan beberapa pelarut yang kepolarannya makin meningkat, yaitu berturut-turut eter minyak tanah, kloroform dan etanol 95%. Kenapa harus dengan pelarut yang berbeda-beda dan kepolarannya meningkat? Bagaimana jika dilakukan dengan pelarut yang memiliki kepolaran yang sama contohnya kloroform terus menerus. Apa efeknya pada proses isolasi ini ?
2. Dalam ekstraksi yang memakai alat Soxhlet dengan menggunakan beberapa pelarut yang kepolarannya makin meningkat, yaitu berturut-turut eter minyak tanah, kloroform dan etanol 95%. Kenapa harus dengan pelarut yang berbeda-beda dan kepolarannya meningkat? Bagaimana jika dilakukan dengan pelarut yang memiliki kepolaran yang sama contohnya kloroform terus menerus. Apa efeknya pada proses isolasi ini ?
Menurut literature yg saya baca
ReplyDeleteBuah mengkudu ,termasuk golongan triterpenoid
Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau berupa 4 siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu.
Triterpenoid biasanya terdapat pada minyak hati ikan hiu, ada juga ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum, tetapi yg paling umum adalah tumbuhan berbiji, terbukti bahwa triterpenoid dapat digunakan sebagai tumbuhan obat untuk penyakit diabetes, gangguan mentstruasi, patukan ular, kanker, malaria dan kerusakan kulit.
berdasarkan literatur, mengkudu memiliki beberapa kandungan. yaitu
ReplyDelete1. Zat nutrisi: Buah mengkudu memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Salah satunya adalah zat nutrisi yang sangat bermanfaat untuk tubuh, kandungan lain buah Mengkudu adalah protein, vitamin, serta mineral penting. Selenium yang terdapat dalam buah mengkudu merupakan zat antioksidan yang hebat
2. Terpenoid : Kandungan lainnya yang terdapat pada buah Mengkudu adalah Zat Terpenoid. Zat ini berguna untuk membantu proses sintesis organic dan juga bermanfaat untuk pemulihan sel-sel pada tubuh.
3. Zat anti bakteri : Adanya zat-zat aktif pada sari buah mengkudu sangat berguna untuk mematikan bakteri sebagai penyebab infeksi, misalnya adalah Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Protens morganii, Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Zat anti bakteri yang terda[at dalam kandungan buah Mengkudu tersebut juga berguna untuk mengontrol bakteri pathogen ( bakteri yang mematikan) seperti S . typhi, Salmonella montivideo, S . scotmuelleri.
4. Zat anti kanker : Kandungan zat-zat anti kanker di dalam buah mengkudu sangat efektif untuk melawan sel-sel abnormal.
selain itu mengkudu juga mengandung Anti kanker. Penelitian telah menyatakan adanya senyawa 2-methoxy-1,3,6-trihydroxyanthraquinone pada buah mengkudu yang baik untuk mencegah kerusakan DNA dan kanker serta baik untuk menjaga sel-sel sehat dalam tubuh.
yang merupakan senyawa triterpenoid..
berdasarkan literatur, Ekstraksi soxhlet merupakan proses ekstraksi yang berlangsung secara berulang-ulang dan teratur.
ReplyDeletekenapa harus dengan pelarut yang berbeda-beda dan kepolarannya meningkat?
Pelarut yang digunakan pada ekstraksi soxhlet mulai dari pelarut yang kurang polar sampai pelarut polar, sesuai dengan senyawa yang akan dipisahkan.
Bagaimana jika dilakukan dengan pelarut yang memiliki kepolaran yang sama contohnya kloroform terus menerus?
jika pelarut yang digunakan hanya satu jenis maka tidak semua senyawa akan terpisahkan. Yang terpisahkan hanya lah senyawa yang larut pada pelarut tersebut