Thursday, October 3, 2013

Kerekaktifan dan Isolasi Terpenoid pada tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia)


Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Terpenoid secara luas tersebar di alam, sebagian besar ditemukan di tumbuhan tingkat tinggi. Terpenoid terdiri atas beberapa senyawa antara lain minyak atsiri yang tersusun atas monoterpenoid, seskuiterpenoid yang mudah menguap; Triterpenoid yang sukar menguap; Triterpenoid dan steroid yang tidak menguap dan pigmen karetonoid.     
Senyawa terpenoid dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Nama
Rumus
Sumber
Monoterpen
C10H16
Minyak Atsiri
Seskuiterpen
C15H24
Minyak Atsiri
Diterpen
C20H32
Resin Pinus
Triterpen
C30H48
Saponin, Damar
Tetraterpen
C40H64
Pigmen, Karoten
Politerpen
(C5H8)n  n  8
Karet Alam



- Monoterpeoid 
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan memiliki dan memiliki bau yang spesifik yang dibangun oleh 2 unti isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut, serangga, dan jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui.
Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunannya tetap sebagai penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isoprene. Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolotik, dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah banyak dikenal banyak dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makanan dan parfum dan ini banyak digunakan komersial dalam perdagangan.
Dari segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan linaol dari salah satu menjadi yang lain berlangsung sebagai akibat reaksi isomerisasi. Ketiga alkohol ini yang berasal dari hidrolisa geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi reaksi-reaksi sekunder, misalnya dehidrasi menghasilkan mirsen, oksidasi menghasilkan sitral dan oksidasi reduksi menghasilkan sitronelal.
Peubahan GPP in vivo menjadi senyawa-senyawa monoterpen siklik dari segi biogenetic disebabkan reaksi siklisasi yang diikuti oleh reaksi-reaksi sekunder. Senyawa seperti monoterpenoid mempunyai kerangka karbon yang banyak variasinya. Oleh karena itu penetapan struktur merupakan hal yang penting. Jenis kerangka karbon monoterpenoid antara lain dapat ditetapkan oleh reaksi dehidrogenasi menjadi senyawa aromatik. Penetapan struktur selanjutnya adalah melalui penetapan gugus fungsi dari senyawa yang bersangkutan.


- Seskuiterpenoid 
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isoprene yang terdiri dari kerangka unit asiklik atau bisiklik dengan kerangka naphtalen. Senyawa terpenoid mempunyai boiaktifitas yang cukup besar, diantaranya sebagai antifeedant, hormone, antimikroba, antibiotic dan toksin sebagai regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis.
Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis-farnesil pirofosfat dan trans farnesil piropospat melaului reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lain. Kedua isomer farnesil piropospat ini dihasilkan dari melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi abtara geranil dan nerol.

- Diterpen
Diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon yang dibangun oleh 4 unti isoprene. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormone pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, abtifouling dan anti karsinogenik. Senyawa diterpenoid dapat membentuk asiklik, bisiklik, trisiklik, dan tetrasiklik. Tata nama yang digunakan merupakan tata nama trivial. 
- Politerpen
Terpenoid tidak teratur



Secara tradisional, masyarakat menggunakan buah mengkudu sebagai  bahan obat-obatan. Konon khasiatnya adalah memperlancar sirkulasi darah, menghangatkan badan, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah vitalitas, memperbaiki pencernaan, menghilangkan pegel-linu dan masuk angin.

Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.

Zat Anti-bakteri
Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri. Zat¬-zat yang terdapat di dalam buah mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi:Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylo¬coccus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalambuah mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.
Zat Anti kanker
Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi lebih banyak sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker. Sedang asam ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel abnormal (kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri (apoptosis).

Proses Isolasi TERPENOID pada Mengkudu
Ekstraksi
Pembuatan ekstrak daun, ekstrak buah dan ekstrak kulit batang dilakukan secara ekstraksi sinambung memakai alat Soxhlet dengan menggunakan beberapa pelarut yang kepolarannya makin meningkat, yaitu berturut-turut eter minyak tanah, kloroform dan etanol 95%. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuapkan pada tekanan rendah dan suhu dibawah 60oC dengan penguap putar hingga kental.

Pemeriksaan Ekstrak
Pemeriksaan ekstrak yang diperoleh dilakukan dengan KLT dan kromatografi kertas. Pada KLT digunakan fase diam silika gel 60 pralapis dan fase gerak dipilih beerapa sistem pengembang yang pemisahan dan bercak yang baik. Untuk kromatografi kertas digunakan kertas Whatman No.1 dan fase gerak yang sesuai. Penampak bercak yang digunakan adalah cahaya ultraviolet, asam sulfat 10% yang dipanaskan 100o selama 10 menit dan kalium hidroksida 10% dalam metanol.

Isolasi
Isolasi kandungan kimia ekstrak dilakukan dengan ekstraksi cair-cair, kromatografi lapis tipis preparatif dan kromatografi kertas preparatif. Ekstraksi dengan pelarut eter minyak tanah dimaksudkan untuk menarik lemak, sehingga mempermudah isolasi berikutnya senyawa lain dari ekstrak. Isolasi senyawa dari ekstrak kloroform dan etanol dilakukan berdasarkan hasil karakterisasi ekstrak dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kertas. Dari kromatogram dapat diperkirakan kepolaran jumlah komponen dan kadar senyawa yang terdapat dalam ekstrak.
Dari ekstrak klorofom dan ekstrak etanol kulit akar, senyawa diisolasi langsung dengan KLT preparatif. Ekstrak kloroform daun, buah dan ekstrak etanol buah lebih banyak mengandung pengotor dalam hal ini klorofil, karena itu sebelumnya dilakukan isolasi dilakukan pemisahan lebih dahulu dengan ekstraksi cair-cair. Pemurnian senyawa yang diperoleh dilakukan dengan KLT preparatif, kromatografi kertas dan rekristalisasi.

PERMASALAHAN:
1. Kegunaan mengkudu sebagai bahan obat-obatan merupakan suatu penemuan yang bermanfaat. Gugus atau senyawa manakah pada terpenoid itu yang berperan didalam membunuhan sel kanker dan bagaimana pengaruh kereaktifan suatu gugus dalam membunuh sel kanker?

2. Dalam ekstraksi yang memakai alat Soxhlet dengan menggunakan beberapa pelarut yang kepolarannya makin meningkat, yaitu berturut-turut eter minyak tanah, kloroform dan etanol 95%. Kenapa harus dengan pelarut yang berbeda-beda dan kepolarannya meningkat? Bagaimana jika dilakukan dengan pelarut yang memiliki kepolaran yang sama contohnya kloroform terus menerus. Apa efeknya pada proses isolasi ini ?

3 comments:

  1. Menurut literature yg saya baca
    Buah mengkudu ,termasuk golongan triterpenoid
    Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau berupa 4 siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu.
    Triterpenoid biasanya terdapat pada minyak hati ikan hiu, ada juga ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum, tetapi yg paling umum adalah tumbuhan berbiji, terbukti bahwa triterpenoid dapat digunakan sebagai tumbuhan obat untuk penyakit diabetes, gangguan mentstruasi, patukan ular, kanker, malaria dan kerusakan kulit.

    ReplyDelete
  2. berdasarkan literatur, mengkudu memiliki beberapa kandungan. yaitu
    1. Zat nutrisi: Buah mengkudu memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Salah satunya adalah zat nutrisi yang sangat bermanfaat untuk tubuh, kandungan lain buah Mengkudu adalah protein, vitamin, serta mineral penting. Selenium yang terdapat dalam buah mengkudu merupakan zat antioksidan yang hebat
    2. Terpenoid : Kandungan lainnya yang terdapat pada buah Mengkudu adalah Zat Terpenoid. Zat ini berguna untuk membantu proses sintesis organic dan juga bermanfaat untuk pemulihan sel-sel pada tubuh.
    3. Zat anti bakteri : Adanya zat-zat aktif pada sari buah mengkudu sangat berguna untuk mematikan bakteri sebagai penyebab infeksi, misalnya adalah Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Protens morganii, Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Zat anti bakteri yang terda[at dalam kandungan buah Mengkudu tersebut juga berguna untuk mengontrol bakteri pathogen ( bakteri yang mematikan) seperti S . typhi, Salmonella montivideo, S . scotmuelleri.
    4. Zat anti kanker : Kandungan zat-zat anti kanker di dalam buah mengkudu sangat efektif untuk melawan sel-sel abnormal.

    selain itu mengkudu juga mengandung Anti kanker. Penelitian telah menyatakan adanya senyawa 2-methoxy-1,3,6-trihydroxyanthraquinone pada buah mengkudu yang baik untuk mencegah kerusakan DNA dan kanker serta baik untuk menjaga sel-sel sehat dalam tubuh.
    yang merupakan senyawa triterpenoid..

    ReplyDelete
  3. berdasarkan literatur, Ekstraksi soxhlet merupakan proses ekstraksi yang berlangsung secara berulang-ulang dan teratur.

    kenapa harus dengan pelarut yang berbeda-beda dan kepolarannya meningkat?
    Pelarut yang digunakan pada ekstraksi soxhlet mulai dari pelarut yang kurang polar sampai pelarut polar, sesuai dengan senyawa yang akan dipisahkan.

    Bagaimana jika dilakukan dengan pelarut yang memiliki kepolaran yang sama contohnya kloroform terus menerus?

    jika pelarut yang digunakan hanya satu jenis maka tidak semua senyawa akan terpisahkan. Yang terpisahkan hanya lah senyawa yang larut pada pelarut tersebut

    ReplyDelete