Sunday, November 17, 2013

BIOAKTIFITAS ALKALOID (KAFEIN) DALAM TUBUH


Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretikringan. Kafeina dijumpai secara alami pada bahan panganseperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, sepertikopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Kafeina dijumpai pada banyak spesies tumbuhan, di mana ia berperan sebagai pestisida alami. Dilaporkan bahwa kadar kafeina yang tinggi dijumpai pada semaian yang baru tumbuh. Kafeina melumpuhkan dan mematikanserangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar kafeina yang tinggi juga ditemukan pada tanah disekitar semai biji kopi. Diketahui bahwa ia berperan sebagai penghambat perkecambahan yang menghambat perkecambahan semai kopi lain di sekitarnya, sehingga meningkatkan tingkat keberlangsungan hidup kecambah kopi itu sendiri.
Sumber kafeina yang umumnya sering digunakan adalah kopi, teh, dan kakao. Selain itu, tanaman maté dan guarana juga kadang-kadang digunakan dalam pembuatan minuman energi dan teh. Dua nama alternatif kafeina, mateina dan guaranina, berasal dari nama dua tanaman tersebut. Beberapa penggemar mate mengklaim bahwa mateina adalah stereoisomer dari kafeina. Hal ini tidaklah benar, karena kafeina merupakan molekul akiral, sehingga ia tidak mempunyai enantiomerataupun stereoisomer. Kesan dan efek berbeda yang dijumpai pada berbagai sumber kafeina alami disebabkan oleh sumber-sumber kafeina tersebut juga mengandung campuran alkaloid xantina lainnya, meliputi teofilina yang merangsang detak jantung, teobromina, dan zat-zat lainnya seperti polifenol.
Akhir-akhir ini, berbagai pengusaha pabrik mulai menambahkan kafeina ke dalam produk-produk mandi mereka (sampo dan sabun), mengklaim bahwa kafeina dapat diserap melalui kulit. Namun, efektivitas produk-produk seperti itu belumlah dibuktikan, karena kafeina tidak akan dengan mudah terserap melalui kulit.

Kafeina memiliki molekul metabolit yaitu 1-3-7-asam trimetilurat, paraksantina, teofillina dan teobrominadengan masing-masing lintasan metabolismenya.[36] Kafeina mengikat reseptor adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan neurotransmiter dopamin di otak.
Kafeina dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau perangsang sistem saraf pusat yang lain sehingga tidak mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Konsumsi kafeina secara berkelanjutan akan menyebabkan tubuh menjadi toleran terhadap kehadiran kafeina. Oleh sebab itu, jika produksi internal kafeina diberhentikan (dinamakan "pelepasan ketergantungan"), tubuh menjadi terlalu sensitif terhadap adenosina dan menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan gejala-gejala lainnya. Kajian terbaru menyebutkan kafeina dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson, tetapi hal itu masih memerlukan kajian mendalam.
Terlalu banyak kafeina dapat menyebabkan peracunan (intoksikasi) kafeina (yaitu mabuk akibat kafeina). Antara gejala penyakit ini ialah keresahan, kerisauan, insomnia, keriangan, muka merah, kerap kencing (diuresis), dan masalah gastrointestial. Gejala-gejala ini bisa terjadi walaupun hanya 250 mg kafeina yang diambil. Jika lebih dari 1g kafeina dikonsumsi dalam satu hari, gejala seperti kejang otot (muscle twitching), kekusutan pikiran dan perkataan, aritmia kardium (gangguan pada denyutan jantung)m dan gejolak psikomotor (psychomotor agitation) bisa terjadi. Intoksikasi kafeina juga bisa mengakibatkan kepanikan dan penyakit kerisauan.

PERMASALAHAN:
Dari artikel diatas disebutkan bahwa kafein dengan mudah dapat keluar dari otak dan tidak akan mengganngu sistem mental pada tumpuan otak, namun menurut suatu penelitian dikatakan bahwa banyak meminum soda dapat membuat siswa jadi bodoh (kerja otak melamban)  dan sulit berkonsentrasi dalam belajar, Pertanyaannya bagaimana tanggapan anda mengenai penelitian yang berkembang tersebut, dan seandainya benar bagaimana mekanisme suatu kafein dalam memperlamban sistem kerja otak seseorang?



2 comments:

  1. Menurut literatur yang saya baca, manfaat baik kafein bagi tubuh antara lain
    Kopi dapat mengurangi rasa kantuk dan lelah. “Kafein yang terkandung dalam kopi mampu merangsang sistem saraf pusat, sehingga kita bisa berpikir cemerlang, tidak mengantuk, dan konsentrasi kita terjaga. Ini karena saraf kita terstimulasi,” terang Saptawati Bardosono, pakar gizi dari Universitas Indonesia.

    Kafein tergolong jenis alkaloid yang juga dikenal sebagai trimetilxantin yang mampu meningkatkan kewaspadaan saraf motorik. Hasilnya, orang yang meminum kopi akan mampu lebih berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, orang akan merasa lebih segar setelah meminum kopi. Hal inilah yang membuat banyak orang mengkonsumsi kopi di pagi hari. Kafein pun menimbulkan perangsangan pada sistem pernafasan dan sistem pembuluh darah dan jantung. Menurut Rogers, sesungguhnya kafein pada kopi hanya mampu mengeliminasi keterbatasan tubuh seseorang di malam hari, bukan pagi hari. Tapi, karena orang itu telah terbiasa mengkonsumsi kopi, sehingga dia punya ketergantungan pada kopi, akibatnya dia tidak dapat beraktivitas dengan baik sebelum minum kopi.

    Dalam mempertajam daya ingat berikut adalah mekanismenya. Salah satu yang membuat orang mudah tidur adalah peran senyawa adenosin dalam sel otak, jika zat ini terikat oleh reseptor-nya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Kafein dapat menyaingi fungsi adenosin, terutama dalam membuat ikatan dengan reseptor. Kafein tidak akan memperlambat gerak tubuh, seiring makin banyaknya kafein yang terserap masuk, lambat laun sel tubuh tidak akan merespon terhadap perintah-perintah adenosin, karena reseptor di otak lebih sibuk bergumul dengan kafein, lain kata, kafein membalikkan semua pola kerja adenosin, yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap susunan saraf otak, sehingga mengakibatkan daya pikir menjadi lebih tajam. Kafein dapat mencapai otak dan masuk sistem saraf melalui aliran darah dalam waktu 15 menit setelah seseorang minum kopi.

    Akan tetapi, hal diatas hanya berlaku apabila kafein dikonsumsi secara aman dan tidak berlebihan. Karena apabila berlebihan, seseorang akan merasa ketergantungan. Dari efek ketergantungan tersebut seseorang akan mengalami kesulitan untuk tidur. Sehingga untuk memulai suatu aktifitasnya harus mengkonsumsi kafein tersebut terlebih dahulu, jika tidak, maka akan membuatnya kurang berkonsentrasi sehingga akan membuat kerja daya pikir otaknya akan lamban.

    ReplyDelete
  2. menurut artikel yg saya baca, memang benar bahwa mengonsumsi minuman bersoda akan memperlamban kerja otak, apalagi pada anak dan remaja. Alasannya, minuman bersoda mengandung kafein yang dapat mencegah tidur nyenyak. Padahal, tidur merupakan saat tepat untuk meningkatkan fungsi otak. Proses koneksi antarsel otak menjadi lebih optimal saat tidur nyenyak. jika kita mengonsumsi minuman bersoda maka secara tidak sengaja kita telah menghambat koneksi antarsel otak sehingga memperlamban kerja otak, karena kita kurang tidur akibat kafein yg terkandung didalamnya tadi.
    untuk mekanisme saya belum tau secara pastinya,
    trims

    ReplyDelete