Thursday, November 21, 2013

BIOAKTIVITAS NIKOTIN DI DALAM TUBUH


Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2, merupakan komponen aktif  farmakologis    yang utama dari tembakau, Nikotiana tabacum. Nikotin adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil) piridin. Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika  bersentuhan dengan udara. Sifat fisik dari nikotin adalah Cairan berminyak yang higroskopik, bercampur dengan air baik dalam bentuk basa bebas atau dalam bentuk garamnya. Mempunyai dua sistem cincin nitrogen: satu adalah piridin dan yang lain adalah pirolidin, sehingga dapat dikelompokkan dalam alkaloid piridin maupun pirolidin.

Reaksi Nikotin :
Gugus amina pada struktur nikotin merupakan amina tersier yang dapat terprotonasi untuk membentuk garam. Gugus amina tersier pada struktur nikotin terikat pada cincin piridin dan cincin pirolidin. Dilihat dari harga pK, cincin pirolidin sekitar 8 dan pK cincin piridin sebesar 3 maka pada pH 7 gugus amina pada cincin pirolidin akan terprotonisasi sekitar 90%.
Nikotin dengan gugus amina terprotonasi ini dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan basa bebas. Kemudian nikotin dalam bentuk basa bebas ini akan dapat diekstraksi/dilarutkan dalam pelarut organic, misalnya diklorometana,eter.
Nikotin yang biasa kita kenal merupakan zat yang terkandung dalam rokok. Penghisap rokok sulit melepaskan diri dari kebiasaan tersebut meskipun sudah mengetahui efek buruk yang ditimbulkannya. Ini terjadi karena nikotin memberikan efek penenang pada system saraf pusat. Orang yang berhenti merokok akan merasa gugup, mengantuk, cemas, pusing, sakit kepala, letih, ketidakaturan gerakan lambung, berkeringat, dan kejang-kejang. Hal tersebut juga bisa terjadi pada orang yang sedang menghentikan kecanduannya terhadap narkoba.
Struktur molekul Nikotin mirip dengan struktur molekul acetylcholine, suatu neurotransmitter didalam jaringan otak, yang mempengaruhi banyak fungsi tubuh, seperti bernapas, denyut jantung, daya ingat. Acetylcholine juga mempengaruhi neurotransmitters lainnya yang mempengaruhi nafsu makan, emosi, dan memori, ketika Nikotin sampai ke otak, akan menepel ke sel saraf tempat kedudukan acetylcholine, sehigga menimbulkan efek yang sama denga efek dari acetylcholine.
Nikotin bertindak sebagai pemicu dalam sistem saraf pusat (CNS), Nikotin ketika masuk kedalam tubuh akan didistribusikan dengan cepat melalui darah sampai ke otak, dibutuhkan sekitar tujuh detik bagi Nikotin untuk mencapai otak setelah terhisap, Nikotin mengikat nicotinic-acetylcholine-receptors sehingga meningkatkan pegeluaran hormon neurotransmitters dopamine di dalam otak yang menimbulkan perasaan senang, nyaman, dan meningkatkan kewaspadaan, Disamping itu Nikotin mempunyai efek mengurangi nafsu makan (mengurangi rasa lapar) sehingga menyebabkan para perokok kehilangan berat badannya (menjadi kurus), dengan meningkatkan kadar dopamine didalam otak, Nikotin menimbulkan efek ketagihan yang kuat, namun efek ketagihan yang disebabkan oleh Nikotin berlangsung sangat singkat, sehingga orang harus terus menerus menghisap Nikotin sepanjang hari guna mempertahankan efek perasaan nyaman serta untuk mencegah timbulnya gejala kecanduan.
            Di kelenjar adrenal bagian tengah (adrenal medulla) yang terletak di atas organ ginjal Nikotin mengikat 
nicotinic receptors, yang meningkatkan produksi hormon adrenaline, peningkatan pelepasan hormone adrenalin (dan hormone nor-adrenalin) ke dalam darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung, naiknya tekanan darah, naiknya frekwensi pernafasan, serta naiknya kadar gula darah.

PERMASALAH:
Dari artikel diatas dijelaskan bahwa peran Nikotin saat mengikat nicotinic-acetylcholine-receptors (nikotinat-asetilkolin-reseptor) sangat berpengaruh dalam prosesnya di dalam tubuh, mulai dari meningkatkan pengeluaran dopamine(zat yang menimbulkan perasaan senang), sampai peningkatan pelepasan hormone adrenalin (dan hormone nor-adrenalin) ke dalam darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung. Pertanyaannya adalah bagaimana keaktifan dari struktur nikotin itu sendiri sehingga ia mampu meningkatkan pelepasan hormon-hormon di dalam tubuh?

2 comments:

  1. Bentuk aktif nikotin adalah kation yang terletak pada nitrogen dari siklus pirol. Bentuk aktif sangat dekat dengan asetilkolin. Hal ini telah menunjukkan bahwa nikotin mengganggu asetilkolin, yang merupakan neurotransmitter utama otak. Asetilkolin dapat mengikat dua macam reseptor: reseptor nicotinic, yang diaktifkan oleh nikotin, dan reseptor muscarinic, yang diaktifkan oleh muscarine. Nikotin dan muscarine adalah agonis sehingga spesifik satu jenis reseptor kolinergik (agonis adalah molekul yang mengaktifkan reseptor dengan mereproduksi efek neurotransmitter.)

    Nikotin kompetitif mengikat reseptor kolinergik nikotinat. Pengikatan agonis untuk reseptor nicotinic memicu perubahan konformasi dari reseptor, yang membuka saluran ion selama beberapa milidetik. Saluran ini adalah selektif untuk kation (terutama natrium). Sehingga pembukaannya mengarah ke depolarisasi singkat. Kemudian, saluran dan menutup reseptor transitionally menjadi refrakter terhadap agonis. Ini adalah keadaan desensitisasi. Kemudian, reseptor biasanya kembali ke keadaan istirahat, yang berarti tertutup dan peka terhadap agonis. Dalam kasus paparan terus-menerus untuk agonis (bahkan dalam dosis kecil), keadaan desensitisasi ini akan bertahan lama (inaktivasi jangka panjang).

    ReplyDelete
  2. kandungan nikotin menyebabkan pelepasan glukosa dari hati dan adrenalin dari medula adrenal sehingga mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.
    Selanjutnya yaitu meningkatkan daya ingat, hormon yang meningkatkan daya ingat adalah hormon asetilkolin, ketika seseorang menghisap rokok kandungan zat yang ada dalam nikotin masuk lewat paru-paru ke otak selama tujuh detik dan merangsang banyak hormon dalam otak
    yaitu setilkolin, norepinefrin, adrenalin, vasopresin, arginin, dopamin, dan beta-endorphin. Neurotransmiter merupakan hormon dalam otak yang merangsang hormon asetilkolin akibat dari efek nikotin yang terkandung dalam rokok, sehingga kandungan nikotin dalam rokok menigkatkan daya ingat dan konsentrasi serta menigkatkan memori dalam otak akibat efek nikotin yang merangsang hormon asetilkolin.

    ReplyDelete