Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2,
merupakan komponen aktif
farmakologis yang utama dari
tembakau, Nikotiana tabacum. Nikotin adalah suatu alkaloid dengan nama kimia
3-(1-metil-2-pirolidil) piridin. Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin
tak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Sifat fisik dari
nikotin adalah Cairan berminyak yang higroskopik, bercampur dengan air baik dalam
bentuk basa bebas atau dalam bentuk garamnya. Mempunyai dua sistem cincin
nitrogen: satu adalah piridin dan yang lain adalah pirolidin, sehingga dapat
dikelompokkan dalam alkaloid piridin maupun pirolidin.
Reaksi Nikotin :
Gugus amina pada struktur nikotin
merupakan amina tersier yang dapat terprotonasi untuk membentuk garam. Gugus
amina tersier pada struktur nikotin terikat pada cincin piridin dan cincin
pirolidin. Dilihat dari harga pK, cincin pirolidin sekitar 8 dan pK cincin
piridin sebesar 3 maka pada pH 7 gugus amina pada cincin pirolidin akan
terprotonisasi sekitar 90%.
Nikotin dengan gugus amina terprotonasi
ini dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan basa bebas. Kemudian nikotin
dalam bentuk basa bebas ini akan dapat diekstraksi/dilarutkan dalam pelarut
organic, misalnya diklorometana,eter.
Nikotin yang biasa kita
kenal merupakan zat yang terkandung dalam rokok. Penghisap rokok sulit
melepaskan diri dari kebiasaan tersebut meskipun sudah mengetahui efek buruk
yang ditimbulkannya. Ini terjadi karena nikotin memberikan efek penenang pada
system saraf pusat. Orang yang berhenti merokok akan merasa gugup, mengantuk,
cemas, pusing, sakit kepala, letih, ketidakaturan gerakan lambung, berkeringat,
dan kejang-kejang. Hal tersebut juga bisa terjadi pada orang yang sedang
menghentikan kecanduannya terhadap narkoba.
Struktur molekul Nikotin mirip dengan struktur molekul
acetylcholine, suatu neurotransmitter didalam jaringan otak, yang mempengaruhi
banyak fungsi tubuh, seperti bernapas, denyut jantung, daya ingat.
Acetylcholine juga mempengaruhi neurotransmitters lainnya yang mempengaruhi
nafsu makan, emosi, dan memori, ketika
Nikotin sampai ke otak, akan menepel ke
sel saraf tempat kedudukan acetylcholine, sehigga menimbulkan efek yang sama denga efek
dari acetylcholine.
Nikotin bertindak sebagai pemicu dalam sistem saraf pusat (CNS),
Nikotin ketika masuk kedalam tubuh akan didistribusikan dengan cepat melalui
darah sampai ke otak, dibutuhkan sekitar tujuh detik bagi Nikotin untuk
mencapai otak setelah terhisap, Nikotin mengikat nicotinic-acetylcholine-receptors sehingga meningkatkan pegeluaran hormon neurotransmitters dopamine di dalam otak yang menimbulkan perasaan senang, nyaman, dan
meningkatkan kewaspadaan, Disamping itu Nikotin mempunyai efek mengurangi nafsu
makan (mengurangi rasa lapar) sehingga menyebabkan para perokok kehilangan
berat badannya (menjadi kurus), dengan meningkatkan kadar dopamine didalam otak,
Nikotin menimbulkan efek ketagihan yang kuat, namun efek ketagihan yang
disebabkan oleh Nikotin berlangsung sangat singkat, sehingga orang harus terus
menerus menghisap Nikotin sepanjang
hari guna mempertahankan efek perasaan nyaman serta untuk mencegah timbulnya
gejala kecanduan.
Di kelenjar adrenal bagian tengah (adrenal medulla) yang terletak di atas organ ginjal Nikotin mengikat nicotinic receptors, yang meningkatkan produksi hormon adrenaline, peningkatan pelepasan hormone adrenalin (dan hormone nor-adrenalin) ke dalam darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung, naiknya tekanan darah, naiknya frekwensi pernafasan, serta naiknya kadar gula darah.
Di kelenjar adrenal bagian tengah (adrenal medulla) yang terletak di atas organ ginjal Nikotin mengikat nicotinic receptors, yang meningkatkan produksi hormon adrenaline, peningkatan pelepasan hormone adrenalin (dan hormone nor-adrenalin) ke dalam darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung, naiknya tekanan darah, naiknya frekwensi pernafasan, serta naiknya kadar gula darah.
PERMASALAH:
Dari artikel diatas dijelaskan bahwa peran Nikotin saat mengikat
nicotinic-acetylcholine-receptors (nikotinat-asetilkolin-reseptor) sangat berpengaruh dalam
prosesnya di dalam tubuh, mulai dari meningkatkan pengeluaran dopamine(zat yang menimbulkan perasaan
senang), sampai peningkatan
pelepasan hormone adrenalin (dan hormone nor-adrenalin) ke dalam
darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung. Pertanyaannya adalah bagaimana keaktifan dari
struktur nikotin itu sendiri sehingga ia mampu meningkatkan pelepasan hormon-hormon di dalam
tubuh?
Bentuk aktif nikotin adalah kation yang terletak pada nitrogen dari siklus pirol. Bentuk aktif sangat dekat dengan asetilkolin. Hal ini telah menunjukkan bahwa nikotin mengganggu asetilkolin, yang merupakan neurotransmitter utama otak. Asetilkolin dapat mengikat dua macam reseptor: reseptor nicotinic, yang diaktifkan oleh nikotin, dan reseptor muscarinic, yang diaktifkan oleh muscarine. Nikotin dan muscarine adalah agonis sehingga spesifik satu jenis reseptor kolinergik (agonis adalah molekul yang mengaktifkan reseptor dengan mereproduksi efek neurotransmitter.)
ReplyDeleteNikotin kompetitif mengikat reseptor kolinergik nikotinat. Pengikatan agonis untuk reseptor nicotinic memicu perubahan konformasi dari reseptor, yang membuka saluran ion selama beberapa milidetik. Saluran ini adalah selektif untuk kation (terutama natrium). Sehingga pembukaannya mengarah ke depolarisasi singkat. Kemudian, saluran dan menutup reseptor transitionally menjadi refrakter terhadap agonis. Ini adalah keadaan desensitisasi. Kemudian, reseptor biasanya kembali ke keadaan istirahat, yang berarti tertutup dan peka terhadap agonis. Dalam kasus paparan terus-menerus untuk agonis (bahkan dalam dosis kecil), keadaan desensitisasi ini akan bertahan lama (inaktivasi jangka panjang).
kandungan nikotin menyebabkan pelepasan glukosa dari hati dan adrenalin dari medula adrenal sehingga mengurangi nafsu makan dan meningkatkan metabolisme.
ReplyDeleteSelanjutnya yaitu meningkatkan daya ingat, hormon yang meningkatkan daya ingat adalah hormon asetilkolin, ketika seseorang menghisap rokok kandungan zat yang ada dalam nikotin masuk lewat paru-paru ke otak selama tujuh detik dan merangsang banyak hormon dalam otak
yaitu setilkolin, norepinefrin, adrenalin, vasopresin, arginin, dopamin, dan beta-endorphin. Neurotransmiter merupakan hormon dalam otak yang merangsang hormon asetilkolin akibat dari efek nikotin yang terkandung dalam rokok, sehingga kandungan nikotin dalam rokok menigkatkan daya ingat dan konsentrasi serta menigkatkan memori dalam otak akibat efek nikotin yang merangsang hormon asetilkolin.