Thursday, November 14, 2013

BIOAKTIFITAS FLAVONOID DALAM TANAMAN SIRSAK


Anti oksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Tubuh tidak mempunyai system pertahanan antioksidatif yang berlebihan, sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih, tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Kekhawatiran terhadap efek samping. Antioksidan sintetik menjadikan antioksidan alami menjadi alternatif yangterpilih. 

            Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flavonoid yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon dan flavonol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida, flavanon C- dan Oglikosida, khalkon dengan C- dan O-glikosida dan dihidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron O-glikosida dan dihidroflavonol Oglikosida.
            Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas. Senyawa-senyawa ini dapat ditemukan pada batang, daun, bunga dan buah. Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga baik untukpencegahan. 

            Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti-inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik Kuersetin (Quercetin) adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Flavonoid merupakan sekelompok besar antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin, biflavon, katekin, flavanon, flavon, dan flavonol. 

            Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Kuersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari Low Density Lipoproteins (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat ion logam transisi.
Sirsak merupakan tumbuhan Indonesia yang memiliki kandungan kimia alamiah seperti saponin, flavonoid, tanin, kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C, serta fistosterol, ca-oksalat dan alkaloid murisine.
Sirsak yang dimanfaatkan melalui daun sirsak ini banyak digunakan sebagai obat alami untuk menumpas sel-sel kanker dan membantu proses pengobatan dari penyakit kanker. Salah satu contoh penggunaan daun sirsak ini banyak dimanfaatkan sebagai obat alami untuk mengatasi dan mengobati kanker payudara pada wanita.
PERMASALAHAN:
Dari artikel diatas disebutkan bahwa tanaman sirsak, baik batang, daun, dan buah memiliki khasiat yang baik dalam penyembuahan kanker, namun pada kenyataannya sirsak sendiri dapat mengakibatkan efek samping yang kurang baik bagi penggunanya, yaitu bagi yang menderita penyakit lambung akibat keasaman dari sirsak itu sendiri. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mensiasati penggunaan sirsak tersebut bagi tubuh si penderita asam lambung, senyawa apa yang dapat ditambahkan ke dalam sirsak agar dapat menyeimbangkan asamnya dalam tubuh penderita asam lambung, dan ketika asamnya sudah terseimabangkan apakah kandungan/bioaktivitas dari sirsak itu sendiri tidak berkurang atau tidak rusak? Mengapa demikian? 

2 comments:

  1. baiklah saya akan mencoba menjawab,
    dari pertanyaan anda mengenai sirsak dan penderita maag, menurut saya sirsak tetap dapat dikonsumsi oleh penderita maag secara langsung, seperti memakan buahnya, menurut literatur yang sya baca, dalam terapi bagi penderita maag dapat mengkonsumsi buah sirsak 1 jam setelah makan dan untuk maag akut bisa mengkonsumsi buah sirsak ini dengan cara mengkukus daging buahnya sehingga keasamannya berkurang dan aman dikonsumsi penderita maag.

    selain itu jika terapi yang dilakukan dengan mengkonsumsi ekstrak dari sirsak, baik itu daun, buah atau batangnya saya rasa suplement dari sirsak itu sendiri memang sudah didapatkan dalam bentuk senyawa murni, jika ditambahkan dengan senyawa lain dengan pertimbangan mengurangi keasaman agar tidak menaikkan asam lambung, mungkin dapat mengganggu struktur bahkan mungkin merusak keaslian dai senyawa itu sendiri.

    ReplyDelete
  2. menurut saya untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang. jika kita menambahkan senyawa lain maka akan mengubah keaslian senyawa flavonoid yang terdapat dari buah sirsak.

    ReplyDelete